Life for Tommorow

Masa lalu ibarat pengambian foto dengan teknik 'Levitasi'. Ianya terlihat menarik seolah waktu terhenti tanpa gravitasi. Padahal, ia hanya mencuri sepersekian detik waktu untuk mengabadikan momen semu itu. Hanya semu. ---www.pejuanghijrah.blogspot.com---

Hijrah

"Siapa yang tidak mendekat kepada ALLAH, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, akan diseret (agar mendekat) kepada-NYA dengan rantai cobaan."(IAA) ---www.pejuanghijrah.blogspot.com---

Ephemeralogic

Tuhan menitipkan cerita di dalam cerita. Memberikan batas disetiap masa. ---www.pejuanghijrah.blogspot.com---

Dakwah

"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh pada jalan Kami, sungguh akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya ALLAH bersama orang-orang yang berbuat kebajikan."(Q.S. Al-Ankabut : 69) ---www.pejuanghijrah.blogspot.com---

Menulislah

Jika Kau Bukan Anak Raja, Juga Bukan Anak Ulama Besar, maka Menulislah ! ---www.pejuanghijrah.blogspot.com---

Rabu, 14 Maret 2012

Renungkanlah !!

ketika sahabat sering banyak masalah dan dihinggapi stres,apa yang sobat lakukan...
Mungkin sahabat berfikir untuk mengatasi masalah dengan instan?
atau sahabat langsung gantung diri or minum baygon?
oh jangan sobat.
Sebenarnya tuhan itu adil kok.
Saya ingin sahabat berfikir sejenak,kenapa Tuhan memberikan cobaan/musibah pada kita?

Apakah untuk menguji kita apakah kita kuat, beriman,dan bertaqwa?,apakah untuk menciptakan pribadi kita menjadi lebih kuat?,atau memang kita pernah berbuat salah di waktu sebelumnya sehingga Tuhan yang maha adil menghukum kita setimpal dengan apa yang kita lakukan?
jawabannya terserah pada sahabat sendiri.Saat para teman saya menghibur saya karena tertimpa musibah,mereka pasti bilang "INI SEMUA COBAAN TUHAN atau INI PASTI UNTUK MENGUJI KAM.."
Tapi saya berfikir,kenapa Tuhan mencoba sesuatu atau menguji?bukannya Tuhan maha tahu?
lalu apa tujuan cobaan itu sesungguhnya?

yah itu terserah sobat.Tinggal sahabat yang menentukan :) saya cuma memberikan penalaran :)
.oh ya sobat,kalo sobat kena musibah apa yang sobat lakukan?setiap orang pasti pernah kena musibah entah itu besar atau kecil.Bila saya terkena musibah,saya mungkin melakukan hal berikut :

1.Berusaha melupakan dengan hobi saya ex: bloging,blogwalking,main game on-line,jalan-jalan
2.merenung sejenak kenapa saya dapat musibah,dan apa alasannya?
3.Mencoba mendapatkan jalan keluar dengan merenung tadi
4.Berdoa ( yang ini wajib)
5.Tanya or curhat pada teman.

yah saya mengucapkan bela sungkawa pada teman2 kita yang masih tidur di tenda pengungsian akibat gempa,kepada sahabat yang kelaparan di Afrika,Kepada sahabat yang kehilangan sesuatu yang berharga...

faktanya,bila para negara maju yang berperang mengalihkan dananya untuk perang demi memberikan pangan kepada orang yang kelaparan,maka jumblah penduduk yang kelaparan akan berkurang drastis.(iya kan,dari pada buat perang mendingan buat riset pangan)




Faktanya ada 1 miliyar orang kelaparan..sunguh menabjukan memang.1 dari 6 penduduk dunia kelaparan.Bagi teman yang masih mengeluh rasa makanan yang tidak enak yang dimasak keluarga sahabat,coba ingat fakta ini.

yang lebih miris lagi,masalah global warming.Beberapa Para petinggi negara seperti tutup mata ,tutup mulut dan tutup telinga akan hal ini.Bayangkan akibat dari global warming yang nyata ada di depan mata.

Faktanya masih ada yang menyangkal terjadi global watming.Apa mereka ga pernah baca koran?apa mereka ga pernah denger berita? apa memang mereka buta dan tuli? mungkin satu yang mereka ga miliki yaitu otak atau nurani.

bayangkan akibat dari global warming sobat.....
es mencair dikutub dan daratan semakin tenggelam,flora dan fauna kehilangan habitat mereka dan punah,Kanker dan penyakit lainnya berkembang,dunia semakin dekat dengan kehancuran..cuma satu yang diuntungkan yaitu orang yang kikir dan tamak.

saya menulis artikel ini murni untuk mengingatkan para petinggi negara yang belum tertutup mata dan telinganya alias budek and buta..

STOP WAR AND STOP GLOBAL WARMING

Senin, 12 Maret 2012

Saya Bosan dengan Hidup,, Benar2 ingin MATI..!!!

Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”
Sang Master tersenyum,
“Oh, kamu sakit.”
“Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian sang Master.
“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang guru.
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?” “Ya, memang saya sudah bosan hidup.”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stres karena perilaku kami.”
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya? Ia mendatangi sang Guru lagi.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!! Hidup…bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati.